DURIAN
Syarat Tumbuh
a. Iklim.- Durian tumbuh dengan baik di daerah tropika basah dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun dengan lama bulan basah 9-10 bulan/tahun dan 1-2 bulan kering sebelum berbunga. Intensitas cahaya 40-50%, dengan suhu 22-30ÂșC.
- Ketinggian tempat yang baik antara 100-500 M dpl, jika ditanam pada daerah yang lebih tinggi akan menurunkan mutunya.
- Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan optimum pada pH 6-6,5.
- Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk) bila terendam air.
- Tanah grumosol dan andosol cocok untuk tanaman durian.
- Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.
Budidaya
A. Pengolahan lahan.- Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar, kemudian dibajak/dicangkul
- Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya genangan.
- Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
- Jarak tanam 10 x 10 M untuk jenis durian genjah, dan 12 x 12 M untuk jenis durian sedang dan dalam.
- Lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau disesuaikan dengan jenis tanah dan kondisi lahan, tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
- Lubang tanam ditutup kembali, dengan tanah galian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos sebanyak + 30 kg/lubang.
- Penanaman dilakukan awal musim hujan pada sore hari agar bibit yang sudah ditanam tidak langsung terkena matahari.
- Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.
- Bibityang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sengatan matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan.
- Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, agar kelembaban tanah dapat stabil.
- Penyiangan, dilakukan untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Tahap awal pertumbuhan penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore hari, tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
- Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12 L/hari.
- Setelah tanaman berumur satu bulan penyiraman dilakukan 3x/minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan karena kalau kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan buah. Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali.
- Pemupukan pada tanaman yang belum berbuah, dilakukan dengan dosis sbb:
- Tanaman umur 1 tahun, dosis pupuk NPK 40 - 80 gr/pohon/tahun.
- Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 - 300 gr/pohon/tahun.
- Tanaman umur 3 - 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 - 600 gr/pohon/tahun.
- Pemupukan pada tanaman yang sudah menghasilkan/berbuah, dengan dosis/pohon sbb :
b. Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr
c. Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
d. Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
e. Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150gr.
Cara memupuk, dibuat selokan melingkari tanaman dengan garis tengah selokan disesuaikandengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm dan tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan dan diratakan. Apabila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
- Pemangkasan akar.
b. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga.
c. tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
d. Cara pemotongan: kedua sisi barisan pangkal batang.
- Pemangkasan bentuk, dilakukan dengan :
b. Pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang tidak diinginkan (cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal atau terserang hama & penyakit), cabang-cabang primer terpilih diatur jaraknya sekitar 40-60 cm.
c. Pertumbuhan cabang diarahkan supayamendatar atau membentuk sudut sekitar 90 derajat dengan batang utama, dengan mengikat pucuk cabang dengan tali yang diberi pemberat.
d. Tunas-tunas liar yang tumbuh di cabang terpilih harus dipangkas dan sisakan 1-2 cm dari pangkal cabang.
e. Tinggi tanaman dipertahankan sekitar 4 m dari permukaan tanah dan cabang terendah berjarak 0,7-1 m dari permukaan tanah.
f. Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
- Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan dengan :
b. Memangkas cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif dibersihkan dengan menyisakan 1/3 bagian ujung
c. Memangkas cabang/tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya
d. Memangkas dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau tersembunyi/terlindung
e. Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk bagian atas yakni turun 1 ruas pada ujung ranting (terminal)
f. Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau ke arah bawah
g. Pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m
h. Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
- Penyerbukaan buatan, dilakukan dengan :
b. Melakukan penyerbukan buatan pada malam hari jam 19.00-21.00, dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik memakai kuas halus
10) Penjarangan buah. Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
- Penjarangan dilakukan secara :
1. Pada saat buah sebesar bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1-2 buah dengan bentuk normal, sehat dan bebas dari hama & penyakit,
2. Buah tidak saling bersinggungan dengan membuat jarak antara dompol dalam satu cabang 20-30 cm.
b. Penjarangan kimiawi, yaitu dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya.