Apakah penyerbukan manual dengan bantuan Manusia diperlukan?


Perlu kita ketahui, di dalam ilmu perkebunan, penyerbukan adalah suatu hal utama yang tidak boleh terlewatkan. Karena tanpa penyerbukan, maka pembuahan tidak akan terjadi. Jika pembuahan tidak terjadi maka kita tidak bisa menikmati hasil panen buah dari kebun kita sendiri.

Bunga pohon Durian

Namun, dalam beberapa hari ini saya banyak mencermati fenomena penyerbukan manual dengan bantuan manusia itu ternyata marak sekali. Bahkan kebun Durian yang tengah kami garap, memakai cara tersebut. Yaitu penyerbukan manual dengan bantuan manusia di malam hari pukul 18.00-21.00.

Cukup Merepotkan !!

Pertanyaannya sekarang apakah penyerbukan manual dengan bantuan manusia tersebut diperlukan?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita simak macam-macam ilmu penyerbukan yang dikenal selama ini.

========================================================================
Macam – macam penyerbukan berdasarkan perantaranya :

a. Penyerbukan Oleh Angin
Bunga yang diserbukkan oleh angin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Bunga tidak berwarna dan tidak mempunyai kelenjar madu. Serbuk sari jumlahnya banyak dan serbuk sari ini memili berat yang ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Kelapa sari besar dan tangkai sari panjang serta bergoyang kalau ditiup angin. Putiknya terentang keluat, panjang, dan berubulu. Contohnya adalah bunga, kelapa, rumput dan jagung.

b. Penyerbukan Oleh Hewan 
Hewan yang umum berfungsi sebagai perantara penyerbukan adalah serangga, misalnya kupu-kupu dan lebah. Selain serangga, hewan lain yang dapat berperan sebagai perantara penyerbukan antara lain siput, burung dan kelelawar. Ciri-ciri bunga diserbukkan oleh hewan adalah berwarna-warna sebaga daya tarik, berbau harum, dan mempunyai kelenjar madu, Serbuk sarinya berlender sehingga dapat melekat di tubuh hewan, Putik tersebunyi dan berlendir. Prosesnya terjadinya Kupu-kupu, lebah, dan kumbang akan datang dan menghisap madu, dan serbuk sari akan menempel di tubuhnya setelah itu, ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, penyerbukan pun terjadi. 

c. Penyerbukan Oleh Air
Penyerbukan ini terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam air, misalnya Hydrilla. 

d. Penyerbukan Oleh Manusia
Penyerbukan dapat dilakukan dengan pertolongan manusia, misalnya pada salak dan vanili. Bunga salak dan vanili berkelamin tunggal sehingga ada bunga jantan ada bunga betina. Proses terjadinya, bunga jantan yang penuh serbuk sari dipetik, kemudian di tempelkan pada bunga betina yang sudah masak.
========================================================================

Ternyata !!!

Penyerbukan manual dengan tenaga manusia memang sudah menjadi ilmu dasar penyerbukan dan mungkin telah menjadi pedoman dalam berkebun.

Namun, yang ingin saya garis bawahi adalah tentang kemampuan ALAM.

ALAM menyediakan apa yang dibutuhkan oleh makhluk hidup, seperti angin, air, tanah. Sehingga penyerbukan tanpa bantuan manusia pun mungkin sekali terjadi, contoh paling mudah adalah dengan bantuan angin. Dengan bantuan alam kita tidak perlu repot-repot untuk melakukan penyerbukan manual dengan tenaga manusia (yang pastinya menghabiskan waktu tenaga biaya). 
Selain itu juga menurut saya, penyerbukan manual itu terkesan seperti memaksa. Padahal tanaman tentu memiliki batasannya, dan alam pasti paham tentang itu. Karena tumbuhan dan ALAM sesungguhnya terkoneksi. Seperti kita manusia dan hewan yang juga terkoneksi dengan ALAM. Jadi untuk kasus kebun Durian yang tengah saya garap, penyerbukan dengan bantuan angin adalah pilihan yang bijaksana (keyakinan pribadi).

Namun, pada kasus-kasus tertentu seperti pada tanaman salak yang memang dianjurkan untuk dilakukan penyerbukan dengan bantuan manusia. Karena bunga pada salak tertutup oleh kelopak sehingga sulit untuk terjadi penyerbukan oleh angin.

Bunga tanaman Salak


Jadi, apakah penyerbukan manual dengan bantuan manusia tersubut diperlukan?

Jawabannya, tergantung kebutuhan dan keyakinan kita.

Note : Catatan ini dibuat berdasarkan referensi dan pengalaman pribadi. Jika anda suka dengan tulisan ini tolong berikan komentar dan anda bisa membagikannya.

Pengolahan tanah pertanian

Tanah merupakan aspek penting dalam keberhasilan pertanain. Karena sudah jelas bawasannya tanaman akan tumbuh subur dilingkungan yang subur pula. Lingkungan yang dimaksud adalah air, tanah, dan udara yang ada di sekitar tanaman tersebut.

Yang akan kita bahas berikut ini adalah bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat sebelum tanaman di tanam :

1. Pengolahan pertama atau primer (primary tillage)
Pengolahan primer (primary tillage) biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin bajak, sehingga sering disebut dengan pembajakan.Tujuan dari pengolahan primer yaitu untuk membalik atau membongkar tanah menjadi gumpalan-gumpalan tanah. Kegiatan pembajakan dilakukan sedalam 30 sampai 50 cm.
Alat yang digunakan dalam pengolahan primer antara lain bajak singkal (mold board plow), bajak priringan (disk plow), bajak rotari (rotary plow), bajak brujul (chisel plow), bajak bawah tanah (subsoil plow), dan bajak raksasa (giant plow).

2. Pengolahan kedua atau sekunder (secondary tillage)
Pengolahan sekunder dilakukan setelah pembajakan (pengolahan primer) yang dapat diartikan sebagai pengadukan tanah sampai jeluk yang relatif tidak terlalu dalam (kedalaman tertentu yaitu 10 sampai 15 cm). Tujuan pengolahan sekunder adalah sebagai berikut:
  1. Untuk memperbaiki pertanian dengan menggemburkan tanah yang lebih baik
  2. Untuk mengawetkan lengas tanah
  3. Untuk menghancurkan sisa-sisa tanaman yang tertinggal dan mencampurnya dengan tanah lapisan atas
  4. Untuk memecah bongkahan tanah dan sedikit memantapkan lapisan  tanah atas, sehingga menempatkan tanah dalam kondisi lebih baik untuk penyebaran perkecambahan benih
  5. Mempersiapkan kondisi tanah yang siap tanam (guludan, bedengan dll)
  6. Membunuh gulma dan mengurangi penguapan terutama tanah bero.
Alat yang dapat digunakan dalam pengolahan sekunder yaitu garu (harrow), bajak pengaduk tanah di bawah permukaan (sub surface tillage and field cultivation), ataupun dapat menggunakan peralatan dalam pengolahan primer dengan melakukan beberapa modifikasi.

Kemudian yang terakir yang menurut saya paling penting, yaitu :

3. Pengkondisian tanah
Faktor internal dalam tanah untuk menunjang keberhasilan tanaman ada banyak sekali, namun saya rangkum 3 hal yang paling penting untuk diketahui yaitu : kelembapan, pH, dan nutrisi tanah.
  •      Kelembapan dan pH
Kelembapan dan pH setiap tanaman memiliki batasan yang berbeda-beda sehingga perlu mencari sumber terlebih dahulu berapa nilai yang dibutuhkan. Setelah tahu maka kita bisa mulai mengkondisikan tanah sesuai pH dan kelembapan yang dianjurkan.

Sekarang pertanyaannya gimana caranya?

1.      Diukur dulu berapa pH dan kelembapannya berapa nya



Kita bisa menggunakan alat ukur pH dan kelembapan seperti ini. Sebenarnya ada banyak jenis dan merk alat ukur ph dan kelembapan, namun yang saya rekomendasikan alat ukur seperti pada gambar. Karena keunggulannya yang tanpa menggunakan baterai jadi akurasinya sangat tinggi, sedangkan alat ukur dengan baterai akurasinya rendah karena bergantung pada daya baterai yang bisa menurun tiap saat.

https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/5150e3-CODL._SX342_.jpg
Alat ukur pH dan kelembapan

2.      Setelah tahu pH dan kelembapannya, apakah pH kurang atau cukup? Jika cukup tidak usah diberi perlakuan lagi, namun jika kurang kita perlu melakukan perlakuan untuk menaikkan pH sampai sesuai dengan pH yang diharapkan.

Cara menaikkan pH adalah dengan pengapuran, cukup dengan kapur tani. Sebarkan saja merata pada tanah yang ingin pHnya dinaikkan.

  •         Nutrisi tanah
Gunakan pupuk kimia dan kompos. Perpaduan antara 2 bahan ini sangat baik. Saya tidak menganjurkan menggunakan hanya pupuk kimia saja, karena akan berdampak bagus diawal saja. Pupuk kimia menyebabkan struktur tanah menjadi keras akibat mikroorganisme dalam tanah yang mati atau mengkristal. Sehingga untuk mengembalikan keadaan tersebut dibutuhkan bahan organik seperti kompos. Kegunaan kompos adalah untuk mengaktifkan mikroorganisme dalam tanah sehingga tanah akan menjadi hidup dan ciri khasnya tanah menjadi gembur.
Logika berfikirnya, mikroorganisme adalah mahkluk hidup butuh makanan seperti manusia. Jika makanan yang kita beri organik, sehat dan nutrisinya tinggi, maka dia akan hidup dan menghidupi tanah pertanian kita. Sehingga tanah akan subur.

Apakah penyerbukan manual dengan bantuan Manusia diperlukan?

P erlu kita ketahui, di dalam ilmu perkebunan, penyerbukan adalah suatu hal utama yang tidak boleh terlewatkan. Karena tanpa penyerbukan, m...